Panax
Habitat :
Ginseng ialah tumbuhan yang berumur panjang dan boleh tumbuh sehingga beratusan tahun . Ginseng liar biasanya tumbuh berlimpah di hutan –hutan pergunungan yang gelap dan daerah yang memiliki iklim 4 musim yang berbeza. Ginseng adalah tumbuh di bawah naungan pohon- pohon lain dan menghindari secara langsung dari sinar mahatari .Ginseng memang akan merana kalau tumbuh di tempat terbuka. Ginseng juga memerlukan curah hujan yang cukup dengan fluktuasi siang dan malam yang besar . Tanah yang sesuai untuknya ialah lempung berpasir .
Pertumbuhan ginseng adalah lambat sekali . Pada umur 5 tahun , tanaman baru mulai bercabang dan berbatang dua karena cabang itu muncul langsung dari tanah. Pada umur itu tanaman belum berbunga .Setelah berumur 10 tahun dan bercabang empat barulah ada satu cabang khusus yang ditumbuhi bunga . Ginseng akan berbunga pada setiap musim bunga . Sesebatang ginseng yang matang akan mempunyai 5 daun di tangkainya. Tiga daun berukuran besar dan dua lagi berukuran kecil. Kuntum bunga ginseng adalah berwarna kelabu dan akan bertukar menjadi gugusan buah yang berwarna merah tua pada penghujung musim panas.Bunganya berukuran kecil seperti biji kemiri.
Bentuk akarnya berbentuk seperti tubuh manusia . Akarnya bercabang dan panjang. Kulitnya kuning dan putih dalam bahagian dalaman . Panjangnya bervariasi iaitu daripada beberapa sentimeter(pada tanaman yang berumur beberapa tahun ) sampai 30 cm (pada tanaman 10 tahun ke atas ), Akarnya berbau pahit dan manis.Sari akar ginseng itu mengandungi panaksosida(sejenis glikosida saponin).
Deskripsi :
panax ginseng adalah sejenis terna berkhasiat obat yang termasuk dalam suku Araliaceae. Ginseng tumbuh
Ginseng sering kali digunakan dalam pengobatan tradisional. Akar tanaman ini dapat memperbaiki aliran dan meningkatkan produksi sel darah merah, serta membantu pemulihan dari penyakit.
Di Indonesia terdapat juga tumbuhan yang memiliki khasiat sama dengan ginseng yaitu ginseng Jawa atau som jawa, Talinum paniculatum Gaertn. dan kolesom, Talinum triangulare Wild. Di dalam pengobatan tradisional akarnya dicampur dengan berbagai jenis obat dan yang paling terkenal dalam bentuk campuran anggur. Kajian mengenai khasiat dan kegunaanya telah dilakukan untuk menjadikan kolesom sebagai ginseng Indonesia.
Ginseng berasal daripada perkataan sehinseng/ jen-shen/ ren-shen (bahasa Cina) yang membawa makna “tumbuhan manusia” .Ini kerana kemiripan bentuk akarnya dengan tubuh manusia .Nama ginseng dalam bahasa Latin atau sainstifik ialah Panax .Panax berasal daripada famili Araliaceae dan mempunyai hubungan yang rapat dengan famili Panacea .Panax bermaksud mengubati segala penyakit .Ginseng China lebih dikenali sebagai Panax ginseng .Selain itu ,terdapat juga ginseng liar di benua Amerika Utara yang dikenali sebagai Panax quinquefolium .Sementara di Jepun ia dikenal sebagai Panax japonica.
Ginseng adalah terkenal di kalangan masyarakat Cina dan Korea sebagai ubat sejak 5000 tahun yang lalu .Ginseng dipercayai selama berabad –abad untuk menjaga kesihatan dan menyembuhkan penyakit serta telah berbudaya dalam kehidupan masyarakat Cina dan Korea sampai hari ini .Ginseng China dan Korea ternyata merupakan tanaman yang sama jenis iaitu Panax ginseng dari famili Araliaceae .Seiring dengan kemajuan masa kini , ginseng telah diusahakan dalam pelbagai bentuk produk untuk dipasar ke luar negeri.Antara produk yang dipasarkan ialah the ginseng ,tablet dan madu.
Kandungan kimia ginseng yang telah diketahui adalah saponin dan glikosida. Glikosida pada akar ginseng dikenal sebagai ginsenosida . Selain itu, akar ginseng juga mengandungi 16jenis ginsenosida seperti minyak asiri , panasena, resih, musilago, asam panax, fitosterol, hormon, vitamin B, kabohirat dan selulosa. Pada tahun 1960 an, sejenis sebatian yang dikenal sebagai “terpenidol glycisides” telah ditemui oleh peneliti-peneliti Moskow dan Tokyo.
Khasiat Ginseng :
Penelitian terhadap khasiat ginseng memang telah dilakukan sejak tahun 1960, oleh para ilmuwan Cina, Amerika Serikat, Jepang, juga Eropa. Percobaan dan evaluasi tumbuhan ini menunjukkan khasiatnya untuk mencegah dan mendukung proses penyembuhan penyakit. Para ilmuwan menyatakan bahwa ginseng Siberia mempunyai fungsi adaptogen terbaik. Adaptogen adalah substansi untuk meningkatkan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres. Ginseng siberia dinyatakan tidak bersifat toksik (racun), tak bersifat adiktif (membuat ketergantungan) dan tidak berefek samping.
“Karena tidak menimbulkan risiko terhadap organ tubuh, jadi dapat digunakan dalam jangka panjang,” tutur Dr.Samuel. Ginseng juga berfungsi dua arah, artinya dapat meningkatkan energi tanpa memaksakan kemampuan tubuh, sehingga Anda bisa bekerja lebih bertenaga tanpa merasa terlalu letih. Menurut Dr. Rachmat, ahli pengobatan Cina dari “Klinik Shanghai”, Kelapa Gading, Jakarta, ekstrak ginseng korea pun sangat bermanfaat. Penelitian tentang terapi dengan ekstrak ginseng pada pasien diabetes, hipertensi, kanker, dan penyakit lain menunjukkan peningkatan kondisi kesehatan yang relatif cepat dan tanpa efek samping. Hasil ini dibandingkan dengan penggunaan obat kimia yang seringkali bersifat toksik serta menimbulkan Komplikasi .
Di tahun 1969, Brehman, ilmuwan dari Uni Soviet (kini Rusia), juga meneliti manfaat ginseng. Dia mendapatkan hasil bahwa tentara Uni Soviet yang mengonsumsi ginseng mampu lari lebih cepat ketimbang yang tidak makan ginseng.
Ginseng, papar Dr. Samuel, mengandung dua bahan aktif, yakni fitokimia dan nutrien. Fitokimia berupa betasitosterol, kampesterol, kariofilen, asam sinamik, escin, asam ferulik, asam fumarik, ginsenosides, kaempferol, asam oleanolik, asam panaxik, panaxin, saponin, stigmasterol, asam vanilik. Nutrien yang dikandung adalah kalsium, serat, folat, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, potasium, silikon, zinc, vitamin Bi, B2, B3, B5, dan C. “Ginsenosides merupakan elemen terpenting dari tanaman ginseng yang berguna bagi kesehatan,” kata Dr. Samuel maupun Dr. Rachmat.
Atasi Gangguan Ereksi Keampuhan ginseng untuk mendongkrak kemampuan seksual tampaknya bukan
sekadar mitos. Ginseng merah (red ginseng) yang banyak terdapat di Korea bersifat aprodisiak dan efektif untuk mengatasi gangguan ereksi. Untuk mengembalikan stamina diperlukan dosis ekstrak murni seberat 0,5 gram per hari. Untuk mengatasi kelesuan seksual, dibutuhkan dosis yang lebih tinggi, yaitu 2-3 gram per hari.
sekadar mitos. Ginseng merah (red ginseng) yang banyak terdapat di Korea bersifat aprodisiak dan efektif untuk mengatasi gangguan ereksi. Untuk mengembalikan stamina diperlukan dosis ekstrak murni seberat 0,5 gram per hari. Untuk mengatasi kelesuan seksual, dibutuhkan dosis yang lebih tinggi, yaitu 2-3 gram per hari.
Kajian mengenai manfaat ginseng untuk gangguan ereksi dilakukan di University of Ulsan dan Korea Ginseng and Tobacco Research Institute di Seoul, Korea Selatan, dan dilaporkan oleh “The Journal of Urology”.
Penelitian itu melibatkan 45 pria yang mengalami gangguan ereksi. Secara acak para pria tersebut diberi pil berisi 900 miligram ginseng dan plasebo (pil kosong atau palsu) sebanyak tiga kali sehari. Memasuki minggu
kedelapan, penelitian dihentikan selama dua minggu. Lalu, selama delapan pekan berikutnya penelitian diteruskan dengan mengubah pola, yang semula memperoleh plasebo diganti ginseng, dan sebaliknya. Baik peneliti maupun partisipan tidak tahu mana pil plasebo dan mana yang berisi ginseng. Hasilnya, nilai fungsi ereksi, hasrat, dan kepuasan seksual dalam bersenggama ternyata lebih tinggi pada saat pria minum ginseng ketimbang saat diberi plasebo. Para pria itu mengaku mampu memperoleh dan mempertahankan ereksi dengan lebih baik saat memperoleh ginseng.Saat memperoleh ginseng, 60 persen pria mengaku kemampuan ereksinya membaik. Sebaliknya, pada kelompok yang diberi plasebo, hanya 20 persen yang mengaku mengalami perbaikan ereksi. Sayangnya, kajian itu tidak meneliti daya kerja ginseng terhadap perbaikan ereksi. Peneliti hanya berspekulasi bahwa ginseng meningkatkan produksi nitric oxide, substansi yang memperlebar pembuluh darah, tapi tidak dijelaskan apakah aliran darah ke penis menjadi lebih lancar.
Penelitian itu melibatkan 45 pria yang mengalami gangguan ereksi. Secara acak para pria tersebut diberi pil berisi 900 miligram ginseng dan plasebo (pil kosong atau palsu) sebanyak tiga kali sehari. Memasuki minggu
kedelapan, penelitian dihentikan selama dua minggu. Lalu, selama delapan pekan berikutnya penelitian diteruskan dengan mengubah pola, yang semula memperoleh plasebo diganti ginseng, dan sebaliknya. Baik peneliti maupun partisipan tidak tahu mana pil plasebo dan mana yang berisi ginseng. Hasilnya, nilai fungsi ereksi, hasrat, dan kepuasan seksual dalam bersenggama ternyata lebih tinggi pada saat pria minum ginseng ketimbang saat diberi plasebo. Para pria itu mengaku mampu memperoleh dan mempertahankan ereksi dengan lebih baik saat memperoleh ginseng.Saat memperoleh ginseng, 60 persen pria mengaku kemampuan ereksinya membaik. Sebaliknya, pada kelompok yang diberi plasebo, hanya 20 persen yang mengaku mengalami perbaikan ereksi. Sayangnya, kajian itu tidak meneliti daya kerja ginseng terhadap perbaikan ereksi. Peneliti hanya berspekulasi bahwa ginseng meningkatkan produksi nitric oxide, substansi yang memperlebar pembuluh darah, tapi tidak dijelaskan apakah aliran darah ke penis menjadi lebih lancar.
DR. Franklin C. Lowe, Direktur Urologi di ST. Luke’s Roosevelt Hospital,
New York, dan Ketua Komite Penyembuhan Alternatif di “American Urological Association”, menganggap hasil penelitian itu menarik. Ia menambahkan bahwa akan lebih baik jika responden yang dilibatkan mencakup pasien dengan berbagai jenis gangguan ereksi dan sebab yang berbeda-beda pula.
New York, dan Ketua Komite Penyembuhan Alternatif di “American Urological Association”, menganggap hasil penelitian itu menarik. Ia menambahkan bahwa akan lebih baik jika responden yang dilibatkan mencakup pasien dengan berbagai jenis gangguan ereksi dan sebab yang berbeda-beda pula.
Sumber :
http://www.mail-archive.com/ forum@alumni-akabogor.net
http://pkukmweb.ukm.my
http://id.wikipedia.org